Seorang operator Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Oelpuah, berjalan di samping sejumlah panel PLTS di desa Oelpuah, Kabupaten Kupang, Selasa (3/12). PLTS Oelpuah adalah satu-satunya PLTS terbesar di Indonesia berkekuatan 5 mega watt peak (MWp) tersebut digunakan untuk membantu PLN mensuplai aliran listrik bagi warga Kupang. FOTO/Kornelis Kaha/hp.

Prospek Bisnis EBT Menjanjikan Menarik Banyak Emiten

Membahas prospek bisnis EBT memang sangat menjanjikan di masa depan sebagai upaya menyelamatkan bumi. Lantas apakah sudah banyak yang tahu sebenarnya apa itu EBT dan kenapa banyak diminati?

Bahkan banyak perusahaan besar juga ikut tertarik mengembangkan bisnis dalam bidang satu ini. Sebagai sumber energi terbaru yang sedang mengalami perkembangan pesat bahkan menjadi trend dalam dunia bisnis.

Menjaga kelestarian lingkungan serta menyediakan energi untuk manusia menjadi dua hal yang harus dijaga. Tidak bisa salah satu diabaikan dan kesadaran inilah membuat EBT menjadi solusi terbaik serta sangat menjanjikan.

Apa Itu Bisnis EBT dan Kenapa Banyak Diminati Perusahaan?

Perlu diketahui sumber energi saat ini sering digunakan adalah energi fosil yaitu dari batu bara, minyak bumi dan gas alam. Sebenarnya sumber daya tersebut dapat diperbaharui namun prosesnya sangat lama.

Pemanfaatan energi fosil yang terlalu berlebihan membuat berbagai dampak negatif terutama pemanasan global. Jika udara terlalu panas maka mencairnya es di kutub menjadi sangat mungkin terjadi dan berbagai kekacauan lainnya.

Menyadari kalau sumber energi fosil akan habis maka prospek bisnis EBT mulai dilirik oleh para pengusaha. EBT sendiri adalah sumber energi terbarukan meliputi angin, air, sinar matahari, sumber panas bumi.

Keunggulan EBT cukup banyak yaitu selama ada matahari, angin dan air maka sumber energinya akan aman. Biaya produksi listriknya menjadi terjangkau karena tidak dipengaruhi harga fosilnya dan tersedia di alam.

Tidak menimbulkan efek samping yang dapat merusak bumi seperti adanya gas CO2 dan hal lainnya. Dari segi biaya operasional harus dikeluarkan perusahaan jauh lebih rendah dan terjangkau.

Tingginya minat perusahaan besar menciptakan perusahaan baru karena prospek bisnis EBT mampu memberikan peluang kerja. Sehingga banyak tenaga kerja Indonesia yang tertampung dan tidak memakai tenaga kerja asing.

Pembangunan bisa dilakukan sesuai skala yang diinginkan, jika ingin hasil energinya besar maka harus membuat skala besar. Namun jika masih terbatas maka dapat membuat skala lebih kecil dan sudah dimanfaatkan.

Tidak terlalu membutuhkan biaya investasi yang besar sehingga pengusaha dengan minim modal juga bisa mencobanya. Saat ini sudah banyak perusahaan yang mulai membangun bisnis ini termasuk skala rumahan juga banyak.

Sejumlah Perusahaan yang Tertarik dengan Prospek Bisnis EBT

Banyak emiten yang memang sudah berkecimpung dalam bisnis energi maupun bukan mulai tertarik dengan prospek bisnis dari EBT. EBT adalah bisnis energi baru terbarukan memiliki peluang sangat besar dan banyak dibutuhkan.

PT Pool Advista Indonesia Tbk (POOL) berencana mendirikan anak usaha baru dalam bidang EBT ini. Anak usaha tersebut yaitu PT Pool Konstruksi Terbarukan dan PT Pool Energi Terbarukan.

Di pengumuman bursa, manajemen POOL memberikan konfirmasi jika usaha ini dilakukan demi menunjang usaha. Mengingat saat ini kesadaran akan menjaga lingkungan semakin besar sehingga peluangnya sangat terbuka.

Selain POOL terbaru ini juga ada PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui PT Indika Tenaga Baru sebagai anak usaha resminya. Juga mendirikan perusahaan joint venture dengan Fourth Partner Energy Singapore Pte. Ltd.

Perusahaan tersebut bernama Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS) dan memilih sektor tenaga surya. Hal ini didasari alasan prospek bisnis EBT khususnya tenaga surya paling besar di Indonesia.

Tujuan INDY membentuk kerjasama dengan perusahaan lain karena melihat potensi EBT sangat menjanjikan. Tidak sekedar trend ikut-ikutan saja namun memang nilai investasinya akan terus berkembang pesat di masa depan.

Pembentukan perusahaan baru sesuai dengan target dan tujuan INDY sebagai perusahaan tambang yang besar. Mampu mendapatkan penghasilan dari sektor non batubara sekitar 50% di tahun 2025 mendatang.

Emiten milik negara juga turut tertarik melakukan pengembangan usaha EBT yaitu PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Perusahaan ini sedang bersiap menggarap proyek besar memakai tenaga surya atau PLTS di Indonesia.

Pengembangannya dilakukan di atas lahan bekas tambang milik PTBA yang ada di Sumatera Selatan dan Sumatera Barat. Target pemasangan kedua proyeknya yaitu mencapai 200 MW di masing-masing pembangkit.

Bisnis terbaru EBT memiliki daya tarik tersendiri sehingga membuat banyak perusahaan mengembangkan usaha dalam bidang ini. Hal ini sangat wajar karena prospek bisnis EBT sangat besar sebagai energi ramah lingkungan.