Aksi Jual Investor Asing dari Pasar Modal Semakin Meningkat

Aksi jual investor asing tengah ramai di pasar modal Indonesia dengan nilai mencapai triliunan rupiah. Bahkan dalam sepekan terakhir terjadi penjualan yang cukup besar sehingga menarik perhatian investor dalam negeri.

Perlu diketahui jumlah investor asing di Indonesia sendiri memang cukup banyak sehingga memiliki pengaruh besar. Tidak heran jika terjadi penjualan besar-besaran sangat terasa dampaknya bagi pasar modal dan perusahaan.

Apalagi nilai transaksinya sangat fantastic dalam seminggu terakhir membuat harga saham mengalami penurunan karena pengaruhnya. Namun penurunan harga yang terjadi tidak terlalu signifikan sehingga dampaknya dapat segera diatasi.

Ada banyak hal sebagai faktor penyebab kenapa banyaknya investor menjual sahamnya di Indonesia. Simak apa saja faktornya sehingga memberikan penilaian secara real dan berdasarkan fakta yang ada.

Ramainya Aksi Jual Investor Asing di Pasar Indonesia

Dalam sepekan ini sangat ramai aksi jual saham investor asing yang meninggalkan pasar modal di Indonesia. Dicatat selama satu minggu kurang lebih sudah ada dana menguap Rp 1,45 triliun.

Dari banyaknya saham yang keluar milik PT Bank Central Asia Tbk menjadi paling banyak dijual oleh investor asing. Selanjutnya saham milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk kemudian Astra International Tbk.

Disusul beberapa perusahaan lainnya yang sahamnya turut menguap seperti:

  1. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
  2. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
  3. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

Masih ada tekanan pada saham-saham bluechips dalam jangka pendek dan hal ini sangat wajar terjadi. Namun pasti akan ada momentum dimana potensi pembalikan akan keadaan ini sehingga bisa dimanfaatkan kembali.

Harga saham dari beberapa perusahaan yang mengalami penjualan dalam jumlah besar dari investor asing mengalami penurunan. Pelaku pasar dapat memanfaatkan peluang ini untuk membeli harga saham lebih murah dari biasanya.

Okie memberikan rekomendasi pelaku pasar melakukan akumulasi target harga saham pada perusahaan sahamnya menguap. Seperti target BBCA Rp 34.450, BBNI target Rp 6.500, BMRI Rp 7.125 dan BBRI Rp 5.080.

Diharapkan aksi jual investor asing tidak bertahan lama dan keadaan saham di pasar modal Indonesia kembali normal. Meskipun berbagai faktor adanya penjualan besar-besaran tersebut memang sangat mempengaruhi kondisi seperti ini.

Faktor yang Menyebabkan Investor Asing Hengkang dari Pasar Modal Indonesia

Menurut Okie Ardiastama sebagai analis Pilarmas Invesntindo Sekuritas ada banyak faktor kenapa aksi jual saham investor asing meningkat. Berbagai faktor tersebut menjadi pemicu penting membuat keputusan investor keluar dari pasar modal.

Menurut Okie adanya kenaikan yield obligasi khususnya di pemerintahan Amerika Serikat sudah mencapai 1,7%. Amerika dinilai lebih cepat dalam hal pemulihan ekonomi pada masa pandemi jika dibandingkan dari perkiraan sebelumnya.

Percepatan pemulihan ekonomi inilah dinilai sebagai faktor utama banyaknya dana asing keluar dari Indonesia. Terlebih lagi pemulihan ekonomi pada negara maju lebih mendapatkan banyak perhatian dari investor asing.

Jika dibandingkan dengan negara berkembang seperti Indonesia tentu tidak jauh dengan negara maju seperti AS. Sebenarnya hal ini bisa terlihat dari inflow pasar saham khususnya di China, Eropa dan Korsel.

Faktor lain aksi jual investor asing bisa jadi karena investor merasakan bagaimana dividen pada tahun ini. Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, memang diakui kalau banyak dividen musim ini mengalami penurunan.

Jumlah dividen yang dibagikan kepada pemilik saham jauh lebih rendah sebagai standar penilaian bagaimana kinerja perusahaan. Jumlah dividen yang lebih kecil membuat investor menilai jika kinerja perusahaan semakin melambat.

Hal inilah yang membuat investor asing tidak terlalu tertarik untuk mempertahankan modal mereka di pasar saham Indonesia. Apalagi perbandingan dengan negara maju dimana kinerja perusahaan lebih keras sehingga hasilnya maksimal.

Masih menurut Okie dilihat kedepannya investor asing masih akan mencermati kinerja emiten pada kuartal II tahun ini. Banyak aktivitas masyarakat yang dicermati salah satunya perkembangan virus corona di Indonesia.

Belum lagi berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai cukup efektif menekan penyebaran virus corona. Momentum Ramadhan, pembatasan aktivitas masyarakat dan masih banyak lainnya dapat mempengaruhi penilaian investor asing di Indonesia.

Meningkatnya penjualan saham investor asing di Indonesia terus meningkat selama satu minggu terakhir. Berbagai faktor penyebab aksi jual investor asing sangat mungkin karena pemulihan ekonomi AS, kecilnya dividen dan lainnya.