Teks Observasi

Teks observasi berkaitan dengan kegiatan penelitian serta ilmu pengetahuan, namun penulisannya harus tetap memperhatikan kaidah kebahasaan tertentu. Sehingga mudah dipahami dan diambil informasinya oleh para pembaca.

Biasanya ketika membaca laporan pengamatan, Anda akan menemui penggunaan bahasa yang komunikatif, informatif serta objektif. Sifat seperti itu akan memudahkan pembaca memahami informasi di dalam sebuah tulisan.

Pengertian Teks Observasi, Ikuti Kaidah Bahasa Tepat

Laporan pengamatan adalah salah satu jenis teks dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Di dalamnya termuat informasi umum mengenai sesuatu berdasarkan fakta dari pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis.

Pengamatan dilakukan secara langsung menuju lapangan guna menggali fakta mengenai sebuah permasalahan. Informasi bisa berupa objek keadaan lingkungan, flora atau fauna, peristiwa, alam, serta budaya masyarakat.

Sifat tulisan berdasarkan pengamatan adalah informatif, objektif, serta komunikatif. Artinya pembaca akan mengetahui beragam informasi serta memahaminya dengan mudah. Karena berdasarkan observasi, maka bukan bualan belaka.

Setiap informasi harus disajikan secara objektif tanpa melebih-lebihkan, sesuai fakta di lapangan. Tulisan bukan berupa opini menggiring pembaca, atau dibuat-buat. Di dalamnya terdapat fakta yang kredibel.

Baca Juga  Teks Deskripsi

Teks observasi menggunakan hipernim (kata umum) dan hiponim (kata khusus) dalam segala pengklasifikasian. Kata-kata tersebut dikelompokkan dalam kata benda, tumbuhan, serta binatang, serta benda mati.

Penulisannya melibatkan frasa verbal atau kata kerja aktif maupun pasif. Selain itu, penggunaan antonim dan sinonim sering ditemui dalam berbagai teks LHO. Tidak lupa kehadiran konjungsi, kalimat simpleks dan kompleks.

Kalimat kompleks merupakan kalimat yang terdiri dari dua struktur atau dua kata kerja dalam satu rangkaian. Contohnya tanaman itu akan tumbuh besar jika Ana rajin menyiramnya setiap hari.

Struktur Teks Observasi yang Baik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, struktur merupakan bangunan, susunan, atau hal yang disusun mengikuti pola tertentu. Struktur dalam penulisan berhubungan dengan susunan serta hubungan setiap gagasan menjadi pembahasan.

Setiap jenis teks akan dibuat berdasarkan beragam struktur, termasuk laporan pengamatan. Di dalamnya terdapat 3 bagian, yaitu pernyataan umum, deskripsi bagian, serta deskripsi manfaat sebagai berikut.

  1. Pernyataan Umum (Klasifikasi)

Klasifikasi merupakan bagian awal atau pengantar mengenai sebuah topik tertentu. Misalkan pada tahap ini akan disampaikan mengenai benda-benda di dunia digolongkan berdasarkan kesamaan jenis atau ciri tubuh.

  1. Deskripsi Bagian

Deskripsi bagian memuat perincian lebih detail dan lengkap. Misalnya deskripsi tentang tumbuhan beserta ciri fisiknya, bagian seperti akar, daun, batang, dan sebagainya. Apabila mengamati objek, maka deskripsinya harus lengkap.

  1. Deskripsi Manfaat

Bagian ini berfungsi menjelaskan manfaat dari sebuah objek penelitian. Sehingga pembaca mengetahui mengapa sebuah penelitian dilakukan serta mengambil kesimpulan mengenai sebuah objek penelitian. Dan apa manfaatnya untuk masyarakat.

Baca Juga  Teks Anekdot

Teks LHO mempunyai berbagai fungsi atau manfaat dalam pembuatannya, yaitu sebagai bahan pengamatan atau penelitian. Tulisan hasil pengamatan bisa digunakan sebagai sumber terpercaya. Pembaca bisa mendapat berbagai pengetahuan.

Contoh Teks Observasi Singkat Sederhana

Bagian penyusun dari sebuah laporan hasil observasi (LHO) berupa pernyataan umum (klasifikasi) serta detail yang dilaporkan. Berikut adalah beberapa contoh teks observasi tentang hewan, gunakan sebagai referensi bila ingin meneliti.

  1. Beruang Madu

Beruang madu adalah jenis beruang paling kecil jika dibandingkan dengan jenis beruang di seluruh dunia. Fauna khas Bengkulu ini dijadikan sebagai simbol provinsi. Biasanya beruang madu ditemui di hutan.

Ukuran tubuhnya sekitar 1,4 meter, tinggi punggung mencapai 70 cm, sedangkan beratnya berada di angka 50-65 kg. Hidupnya di pepohonan, telapak kakinya tidak berbulu sehingga dapat bergerak cukup cepat.

Baca Juga  Teks Biografi

Binatang ini termasuk hewan omnivora, memakan apa saja di hutan, termasuk aneka buah dan tanaman. Tidak terkecuali tunas tanaman, terutama palem. Selain itu, beruang madu mengonsumsi madu serta hewan kecil.

Karena rentan diserang, keberadaannya menjadi terancam punah. Penyebabnya adalah perusakan habitat asli beruang madu di hutan tropis. Kehilangan habitat merupakan ancaman terbesar bagi fauna, termasuk beruang madu.

  1. Kucing

Kucing merupakan hewan mamalia dari keluarga felidae, termasuk dalam kelompok pemakan daging. Digolongkan menjadi dua, yaitu kucing besar dan rumahan. Kucing besar berada di habitat liar, sedangkan lainnya sebagai peliharaan.

Kucing sebagai hewan peliharaan (rumahan) mampu mencapai berat hingga 16 kg, panjang 60 cm, serta tinggi 45 cm. Hewan ini mempunyai cakar dan taring yang runcing. Kemampuan penglihatannya sangat bagus.

Jika merasa terganggu, kucing akan menegakkan bulunya dan membuat posisi melengkung supaya lawan menjadi ketakutan. Serangan hewan mungil ini berupa cakaran, gigitan, serta tamparan. Biasanya perkelahian merebutkan betina dan teritori.

Kucing peliharaan tidak membahayakan manusia, karena ukuran tubuhnya mungil. Namun potensi penularan penyakit masih ada, contohnya rabies akibat gigitan, asma atau alergi karena bulunya, juga toksoplasma.

Sebelum melakukan pengamatan, sebaiknya tentukan dulu objeknya, kemudian buat jadwal pada waktu tertentu. Hal ini untuk memudahkan Anda membuat teks observasi sesuai kaidah kebahasaan yang berlaku.